Senin, 19 November 2012

sedikit tentang tokoh pewayangan


Kalabendana Lena

Prabu Duryudana punya keinginan menyerang Kerajaan Wirata untuk melebarkan kekuasaannya. Untuk itu, ia meminta bantuan Prabu Baladewa dan Prabu Kresna. Prabu Baladewa menyanggupi permintaan Duryudana.  Bersama dengan Adipati Karna dan Kurawa, Prabu Baladewa mendatangi Kerajaan Dwarawati, tetapi Prabu Kresna tidak ada di tempat dan hanya  




Sridenta

Suatu saat Prabu Yudhistira menerima kedatangan Prabu Sridenta dari Kerajaan Jumapala yang menyaru sebagai Batara Narada. Ia datang untuk meminjam jimat Kalimasada. Prabu Yudhistira tidak curiga dan langsung memberikan pusaka Amarta itu kepada Batara Narada (palsu). Setelah menerima jimat Kalimasada, Narada palsu segera meninggalkan Amarta.


Kilat Buwana

    
 Prabu Duryudana kedaatangan tamu seorang brahmana yang bernama Kilatbuwana/ Pendeta itu mempunyai keinginan untuk menggagalkan perang Baratayuda antara Pandawa dan Krawa dengan jalan mempersatukan kedua belah pihak.

Sang Brahmana sanggup menyatukan, tetapi ada syarat yang harus dilakukan. Kilatbuwana menghendaki sesaji yang disertai tumbal orang  




Sasikirana

Lesmana Mandrakumara, putra mahkota kerajaan Astina mendengar bahwa Dewi Pregiwa telah melahirkan seorang putra. Berita itu membuatnya teringat lagi niatnya untuk mengawini puteri Arjuna itu. Karena cintanya sangat besar namun tidak terbalas, ia akhirnya jatuh sakit.

Suyudana yang mengetahui kondisi puteranya seperti itu segera  



Batara Surya Krama


Batara Surya yang bertempat tinggal di Kahyangan Ekacakra menerima dua bidadari kakak beradik sebagai istrinya yang bernama Dewi Ngruna dan Dewi Ngruni. Sementara puteri Batara Wisnu yang  bernama Dewi Kastapi dalam perkawinannya dengan burung Brihawan membuahkan dua telur. Kemudian atas perintah Bathara Guru, dua telur  


Batara Guru Krama


Seorang saudagar bernama Omaran (Umaran) , yang tidak punya tempat tingal tetap, karena selalu berkeliling dari kerajaan yang satu ke kerajaan lainnya. Isterinya bernama Dewi Nurweni, adalah anak raja Gandarwa (jin). Mereka mempunyai seorang puteri bernama Uma.
 



Semar Gugat

Semar merasa sakit hati atas perlakukan Arjuna yang berani memegang dan mengelus-elus kuncungnya. Ia lalu meninggalkan Amarta dengan diikuti Bagong menuju pertapaan Wukiratawu guna mengadukan perlakuan arjuna kepada Begawan Abiyasa, Kakek Arjuna.

Mendengar pengaduan Semar, atas nama cucunya,Begawan Abiyasa meminta maaf. Tetapi semar belum memaafkan




Pandawa Pitu


Prabu Duryudana kecewa, karena Prabu Baladewa akhir-akhir ini lebih sering menyatu dengan para Pandawa, seperti juga Prabu Kresna. Dengan demikian, pandawa bukan hanya lima tetapi menjadi tujuh (pitu-Bhs.Jawa).

Di keraton Amarta, Prabu Baladewa, Prabu Kresna dan kelima Pandawa memang sedang berkumpul. Mereka mendengarkan wejangan  



Babad Wanamarta

Prabu Matswapati duduk di Pancaniti, dihadap oleh Seta, Untara, Wratsangka, Surata dan Patih Nirbata. Raja membicarakan rencana pemberian hutan Wanamarta kepada Pandawa. Raja mengutus Patih Nirbata supaya memberitahu kepada Bagawan Abyasa, bahwa Pandawa akan diberi tanah Wanamarta. Sang Patih segera minta diri, berangkat ke Wukir  
Tanggal Posting : Minggu, 08 Juli 2012
Pengirim : Admin

Yudhistira Lambang Manusia Sabar dan Adil

Orangnya pendiam dan tak  banyak bicara. Ia sabar, jujur dan adil serta pasrah dalam menghadapi cobaan hidup. Dialah Yudhistira putera pertama Pandudewanata dengan Dewi Kunti. Dia adalah sulung Pandawa.

Karena jujur dan sabar harus disertai kesumerahan, maka ia mampu memenjarakan nafsu. Kesabaran dan keadilannya  

Tanggal Posting : Senin, 18 Juni 2012

0 komentar:

Posting Komentar