sedikit tentang tokoh pewayangan
|
Kalabendana Lena
|
Prabu
Duryudana punya keinginan menyerang Kerajaan Wirata untuk melebarkan
kekuasaannya. Untuk itu, ia meminta bantuan Prabu Baladewa dan Prabu
Kresna. Prabu Baladewa menyanggupi permintaan Duryudana. Bersama dengan
Adipati Karna dan Kurawa, Prabu Baladewa mendatangi Kerajaan Dwarawati,
tetapi Prabu Kresna tidak ada di tempat dan hanya
|
Sridenta
|
Suatu
saat Prabu Yudhistira menerima kedatangan Prabu Sridenta dari Kerajaan
Jumapala yang menyaru sebagai Batara Narada. Ia datang untuk meminjam
jimat Kalimasada. Prabu Yudhistira tidak curiga dan langsung memberikan
pusaka Amarta itu kepada Batara Narada (palsu). Setelah menerima jimat
Kalimasada, Narada palsu segera meninggalkan Amarta.
|
Kilat Buwana
| | | | |
Prabu
Duryudana kedaatangan tamu seorang brahmana yang bernama Kilatbuwana/
Pendeta itu mempunyai keinginan untuk menggagalkan perang Baratayuda
antara Pandawa dan Krawa dengan jalan mempersatukan kedua belah pihak.
Sang
Brahmana sanggup menyatukan, tetapi ada syarat yang harus dilakukan.
Kilatbuwana menghendaki sesaji yang disertai tumbal orang
|
Sasikirana
|
Lesmana
Mandrakumara, putra mahkota kerajaan Astina mendengar bahwa Dewi
Pregiwa telah melahirkan seorang putra. Berita itu membuatnya teringat
lagi niatnya untuk mengawini puteri Arjuna itu. Karena cintanya sangat
besar namun tidak terbalas, ia akhirnya jatuh sakit.
Suyudana yang mengetahui kondisi puteranya seperti itu segera
|
Batara Surya Krama
|
Batara
Surya yang bertempat tinggal di Kahyangan Ekacakra menerima dua
bidadari kakak beradik sebagai istrinya yang bernama Dewi Ngruna dan
Dewi Ngruni. Sementara puteri Batara Wisnu yang bernama Dewi Kastapi
dalam perkawinannya dengan burung Brihawan membuahkan dua telur.
Kemudian atas perintah Bathara Guru, dua telur
|
Batara Guru Krama
|
Seorang
saudagar bernama Omaran (Umaran) , yang tidak punya tempat tingal
tetap, karena selalu berkeliling dari kerajaan yang satu ke kerajaan
lainnya. Isterinya bernama Dewi Nurweni, adalah anak raja Gandarwa
(jin). Mereka mempunyai seorang puteri bernama Uma.
|
Semar Gugat
|
Semar
merasa sakit hati atas perlakukan Arjuna yang berani memegang dan
mengelus-elus kuncungnya. Ia lalu meninggalkan Amarta dengan diikuti
Bagong menuju pertapaan Wukiratawu guna mengadukan perlakuan arjuna
kepada Begawan Abiyasa, Kakek Arjuna.
Mendengar pengaduan Semar, atas nama cucunya,Begawan Abiyasa meminta maaf. Tetapi semar belum memaafkan
|
Pandawa Pitu
|
Prabu
Duryudana kecewa, karena Prabu Baladewa akhir-akhir ini lebih sering
menyatu dengan para Pandawa, seperti juga Prabu Kresna. Dengan demikian,
pandawa bukan hanya lima tetapi menjadi tujuh (pitu-Bhs.Jawa).
Di keraton Amarta, Prabu Baladewa, Prabu Kresna dan kelima Pandawa memang sedang berkumpul. Mereka mendengarkan wejangan
|
Babad Wanamarta
|
Prabu
Matswapati duduk di Pancaniti, dihadap oleh Seta, Untara, Wratsangka,
Surata dan Patih Nirbata. Raja membicarakan rencana pemberian hutan
Wanamarta kepada Pandawa. Raja mengutus Patih Nirbata supaya memberitahu
kepada Bagawan Abyasa, bahwa Pandawa akan diberi tanah Wanamarta. Sang
Patih segera minta diri, berangkat ke Wukir
Tanggal Posting : Minggu, 08 Juli 2012 Pengirim : Admin
|
|
Yudhistira Lambang Manusia Sabar dan Adil
|
Orangnya
pendiam dan tak banyak bicara. Ia sabar, jujur dan adil serta pasrah
dalam menghadapi cobaan hidup. Dialah Yudhistira putera pertama
Pandudewanata dengan Dewi Kunti. Dia adalah sulung Pandawa.
Karena jujur dan sabar harus disertai kesumerahan, maka ia mampu memenjarakan nafsu. Kesabaran dan keadilannya
Tanggal Posting : Senin, 18 Juni 2012
0 komentar:
Posting Komentar